Manghemat Uang Bulanan dengan Masak Sendiri di Tengah Pandemi Covid-19
ARDINTORO |dot| COM - Di masa Pandemi (Covid-19) sekarang ini semua sektor di Negara kita mengalami kesulitan, nggak terkecuali di bidang ekonomi. Terbukti dari beberapa teman bercerita (tukang ojek, pedagang keliling, buruh kasar dan pemilik kios kelontong) mengeluh katanya perputaran uang sekarang lagi sepi, apa lagi di saat penerapan social distancing dan physical distancing saat ini pasti lebih parah lagi.
Selain itu kita bisa lihat pemberitaan, baik di media TV, koran, maupun internet banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang mengakibatkan sebagian Masyarakat menganggur dan kehilangan pekerjaan. Duh kasian yaaa? Ibarat jatuh tertipa tanga pula. Kita hanya berharap semoga pandemi ini cepat berlalu agar kehidupan kita bisa kembali normal, terus semangat ya Sobat 💪.
Untuk itu mulai sekarang harus berhemat dan rajin sedekah. Selalu membuat perincian pengeluaran dan mendahulukan kebutuhan yang benar-benar butuh, agar keuangan keluarga nggak chaos. Nggak lucu dong karena kita berperilaku konsumtif sehingga pengeluaran keuangan keluarga jadi lebih besar dari pemasukan. Na terus kalau kurang, kekurangannya minta siapa? Hutang lagi.
Rajin sedekah juga salah cara agar kita mampu bertahan di masa-masa sulit sekarang ini. Naaa kok bisa? Bukankannya sedekah itu mengeluarkan uang, kok malah bisa membantu di masa sulit? Sebagai seorang Muslim yang taat beragama harus khakul yakin. Ingat sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ini.
Back to topic. BTW: Selama ini kalau Sobat makan, masak sendiri atau selalu jajan di luar? Duuuh nggak kebayang kalau selalu jajan di luar, sudah berapa duit yang di keluarkan, coba masak sendiri dan uang jajan di tabung mungkin sudah bisa naik haji 😅 hanya cletukan (bercanda).
Alhamdulillah masak sendiri sudah menjadi kebiasaan dari jaman kuliah sampai sekarang, sesekali jajan di luar boleh lah untuk menghilangkan kebosanan hehe. Tapi yo kok keadaan masih begini-begini aja ya, belum bisa kaya wkwk 😅. Sabar-sabar semua itu ujian (kata Pak SBY).
Masak sendiri itu ada seni-nya lo? Dengan memasak sendiri kita tau betapa susah dan lamanya proses memasak, membuat kita prihatin dan nggak buang-buang makanan. Selain itu kita bisa memasak sesuai dengan selera dan itung-itung belajar mandiri, katanya cieee.
Selain itu kita bisa lihat pemberitaan, baik di media TV, koran, maupun internet banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang mengakibatkan sebagian Masyarakat menganggur dan kehilangan pekerjaan. Duh kasian yaaa? Ibarat jatuh tertipa tanga pula. Kita hanya berharap semoga pandemi ini cepat berlalu agar kehidupan kita bisa kembali normal, terus semangat ya Sobat 💪.
Untuk itu mulai sekarang harus berhemat dan rajin sedekah. Selalu membuat perincian pengeluaran dan mendahulukan kebutuhan yang benar-benar butuh, agar keuangan keluarga nggak chaos. Nggak lucu dong karena kita berperilaku konsumtif sehingga pengeluaran keuangan keluarga jadi lebih besar dari pemasukan. Na terus kalau kurang, kekurangannya minta siapa? Hutang lagi.
Rajin sedekah juga salah cara agar kita mampu bertahan di masa-masa sulit sekarang ini. Naaa kok bisa? Bukankannya sedekah itu mengeluarkan uang, kok malah bisa membantu di masa sulit? Sebagai seorang Muslim yang taat beragama harus khakul yakin. Ingat sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ini.
Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara mereka, Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq, dan berkata malaikat yang lain, berilah kebinasaan bagi orang yang kikir.Jadi jelas sudah bahwa, berinfak atau sedekah dapat melapangkan rizki. Jadi jangan takut miskin karena bersedekah, karena Allah SWT sudah jamin keluasan rizki bagi orang yang gemar berinfak dan sedekah. Mas Ust. Arif lagi ceramah ini, dengerin ya jangan tidooor 😁.
Back to topic. BTW: Selama ini kalau Sobat makan, masak sendiri atau selalu jajan di luar? Duuuh nggak kebayang kalau selalu jajan di luar, sudah berapa duit yang di keluarkan, coba masak sendiri dan uang jajan di tabung mungkin sudah bisa naik haji 😅 hanya cletukan (bercanda).
Alhamdulillah masak sendiri sudah menjadi kebiasaan dari jaman kuliah sampai sekarang, sesekali jajan di luar boleh lah untuk menghilangkan kebosanan hehe. Tapi yo kok keadaan masih begini-begini aja ya, belum bisa kaya wkwk 😅. Sabar-sabar semua itu ujian (kata Pak SBY).
Masak sendiri itu ada seni-nya lo? Dengan memasak sendiri kita tau betapa susah dan lamanya proses memasak, membuat kita prihatin dan nggak buang-buang makanan. Selain itu kita bisa memasak sesuai dengan selera dan itung-itung belajar mandiri, katanya cieee.
Manfaat Memasak Makanan Sendiri
Ternyata masak sendiri banyak manfaatnya lo? Berikut ini beberapa manfaat masak sendiri yang Sobat perlu tau di antaranya:(1). Menyehatkan
Dengan masak sendiri kita tau tahap demi tahap pembuatan makanan, misalnya: Dari pemilihan bahan, proses dan lama pembuatan, kita bisa atur sebaik mungkin agar makanan hasil olahan kita bisa bergizi, bersih dan nggak mengandung bahan-bahan berbahaya, sehingga makanan itu dapat menyehatkan tubuh.Nggak kebayang di musim Pandemi saat ini bila kita jajan sembarang dan nggak tau proses pembuatan-nya, bisa-bisa sangat berbahaya untuk tubuh. Mengingat penyebaran Covid-19 dapat menempel melalui benda di sekitar kita. Heeem yang penting terus waspada ya Sobat, bila Kalian terpaksa jajan atau beli makanan di luar, pilihlah tempat atau warung yang terpercaya.
(2). Hemat atau Irit Pengeluaran
Bagian ini yang saya demen😅 dan mungkin banyak orang juga suka. Karena berperilaku irit atau hemat dapat menjadi penyelamat bagi keuangan bulanan keluarga. Tapi perlu di inggat, berhemat atau irit bukan berarti menjadi seorang yang pelit ya.Memasak sendiri ternyata bisa menghemat keuangan lo? Apalagi jumlah anggota dalam keluarga banyak dan keadaan ekonomi kita masih di tingkat menengah kebawah. Jadi memasak sendiri bisa menjadi solusi agar keuangan bulanan kita tetap stabil walaupun di masa-masa sulit sekarang ini.
Membuat Makanan yang Simple dan Mudah di Buat
Agar Sobat nggak repot dalam memasak maka pilihlah menu makanan yang simple dan mudah di buat. (Rekomendasi menu ini sesuai pengalaman) Berikut ini beberapa menu makanan yang mudah di buat versi saya, yang bisa Sobat praktekkan di rumah.(1). Cumi Bleketuk Tinta Hitam
Menu ini menjadi salah satu menu andalan dan favorit yang sering saya buat. Karena di samping bahan-bahanya murah dan bergizi, proses memasaknya juga terbilang cukup cepat, jadi bisa menghemat waktu.Bahan-bahan
NO
|
BAHAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Cumi Segar
|
1/2 Kilo
|
2
|
Bawang
Putih
|
4 Siung
|
3
|
Lengkuas
|
Sebear ibu jari
|
4
|
Kemiri
|
5 Biji
|
5
|
Bawang Merah
|
6 Siung
|
6
|
Jahe dan Kunyit
|
Sebesar ibu jari
|
7
|
Ketumbar
|
1 Sendok makan
|
8
|
Merica
|
2
Sendok makan kalau suka pedis
|
9
|
Gula dan Garam
|
Secukupnya
sesuai selera
|
10
|
Kecap Manis
|
Secukupnya
sesuai selera
|
11
|
Pecin
|
1
Sendok teh
|
12
|
Daun
Jeruk
|
3 Lembar
|
Cara Memasak
Haluskan bumbu: Bawang merah, bawang putih, lengkuas, kemiri, kunyit, jahe, ketumbar, merica, gula, garam dan pecin. Setelah semua bumbu halus, goseng semua bumbu dengan minyak goreng secukupnya sampai berbau harum.
Setelah itu masukkan cumi yang sudah di bersihkan (tintanya jangan di buang) tambah air sedikit, serta tambahkan 3 lembar daun jeruk dan kecap manis. Karena struktur cumi banyak mengandung air, jadi nggak perlu banyak air. Ungkep di wajan dengan penutup, tunggu sekitar 15 menit baru sajikan. Menurut pengalaman: Memasak cumi yang terlalu lama, justru membuat cumi keras saat di makan.
Setelah itu masukkan cumi yang sudah di bersihkan (tintanya jangan di buang) tambah air sedikit, serta tambahkan 3 lembar daun jeruk dan kecap manis. Karena struktur cumi banyak mengandung air, jadi nggak perlu banyak air. Ungkep di wajan dengan penutup, tunggu sekitar 15 menit baru sajikan. Menurut pengalaman: Memasak cumi yang terlalu lama, justru membuat cumi keras saat di makan.
(2). Cakalan Asar Santan
Sekedar info ya Sobat. Nama lain dari ikan cakalan adalah ikan tongkol (Jawa) atau ikan tuna bahasa keren-nya (cakalan ekor kuning) yang melalui proses asar atau pengasapan. Agar ikan asar berbau harum, proses pengasapan harus menggunakan batok kelapa atau kayu-kayu yang bertekstur keras.Bahan-bahan
NO
|
BAHAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Ikan Cakalan Asar
|
1 Ekor ukuran sedang
|
2
|
Kemiri
|
5 Buah
|
3
|
Bawang
Merah
|
6 Buah
|
4
|
Bawang
Putih
|
4 Buah
|
5
|
Lengkuas
|
Sebesar
ibu jari
|
6
|
Cabai
|
3 Biji (Sesuai selera)
|
7
|
Jahe dan Kunyit
|
Sebesar
ibu jari
|
8
|
Ketumbar
|
1 Sendok
teh
|
9
|
Merica
|
1
Sendok teh
|
10
|
Gula dan Garam
|
Secukupnya
sesuai selera
|
11
|
Kecap Manis
|
Secukupnya
sesuai selera
|
12
|
Pecin
|
1
Sendok teh
|
13
|
Daun
Jeruk
|
4
Lembar
|
14
|
Kelapa
|
1 Buah
ukuran sedang di parut
|
Cara Memasak
Haluskan semua bumbu: Cabai, kemiri, bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, jahe, ketumbar, merica, gula, garam dan pecin. Setelah itu tumis dengan minyak goreng sedikit sampai berbau harum kemudian masukkan santan dan kecap manis. Tunggu beberapa saat sampai bumbu di rasa sudah tercampur baru masukkan ikan cakalan asap yang sudah di suir selanjutnya masukkan 4 lembar daun jeruk. Untuk memasak menu ini butuh waktu sekitar 15 menit setelah itu sajikan.(3). Kotok-kan Ayam Spesial
Untuk memasak menu ini pilihlah bahan yang masih segar misalnya daging ayam, hati dan ampelanya, karena bila ketiga bahan itu nggak segar maka masakan menjadi kurang enak dan kadang berbau agak amis.Bahan-bahan
NO
|
BAHAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Ayam, Ampela dan Hati
|
Sesuai selera
|
2
|
Kemiri
|
5 Biji
|
3
|
Bawang
Merah
|
6 Buah
|
4
|
Bawang
Putih
|
4 Buah
|
5
|
Lengkuas
|
Sebesar
ibu jari
|
6
|
Cabai
|
3 Buah (Sesuai selera)
|
7
|
Jahe dan Kunyit
|
Sebesar
ibu jari
|
8
|
Ketumbar
|
1
Sendok teh
|
9
|
Merica
|
1
sendok teh
|
10
|
Gula
|
Sesuai
selera
|
11
|
Garam
|
Sesuai
selera
|
12
|
Pecin
|
1
Sendok teh
|
13
|
Daun
Jeruk dan Serai
|
Masing-masing 4 lembar
|
14
|
Kecap Manis
|
Secukupnya sesuai selera
|
Cara Memasak
Haluskan semua bumbu: Cabai, kemiri, bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, jahe, ketumbar, merica, gula, garam dan pecin. Setelah itu tumis dengan minyak goreng secukupnya sampai berbau harum dan masukkan 4 lembar daun jeruk, batang serai serta tambahkan air secukupnya. Setelah itu masukkan daging ayam, ampela, hati dan kecap manis. Usahakan air yang di gunakan sampai menenggelamkan semua bahan dan ungkep (wajan di tutup). Jangan sering di aduk karena akan menghancurkan hatinya. Tunggu beberapa saat sampai air menyusut (30 menit) setelah itu sajikan.
Kesimpulan
Memasak makanan sendiri adalah sebuah pekerjaan menyenangkan yang bisa di lakukan setiap orang. Selain lebih irit dan terjaga kebersihan, memasak sendiri juga terjamin kesehatanya karena mengunakan bahan-bahan pilihan (bahan kita pilih sendiri) dan tentu nggak mengandung bahan-bahan berbahaya.Sebenarnya masih banyak menu-menu sederhana yang sering saya buat misalnya: Kotok-kan tempe tahu teri, sayur bening bayam, kikil kuah manis dll. Berhubung tangan sudak capek ketik (
Sumber Gambar
- https://republika.co.id/
- https://www.pinterest.com/
- https://lifestyle.okezone.com/
- https://medium.com/
39 comments for "Manghemat Uang Bulanan dengan Masak Sendiri di Tengah Pandemi Covid-19"
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.
Dari dulu masak sendiri,, jarang beli makan,, jago masaknya,, liat dari gambar enak banget :)
ReplyDeleteYummi, Siap di coba ya Sob resepnya, mudah di buat dan hasilnya enak pastinya hehe
DeleteMantap nih ada resepnya jugaa. Xixixi
ReplyDeleteKl skarng krna di rumah aja jd yg masak ibuuu. Selama pandemi ini nggak pernah jajan di luar. Takut :(
Mantep Mbak Ella, Bantu masak dong Ibunya atau nggak bisa masak ini haha
DeleteAhahaha iya dong. Suka bantu2 juga cuma iris2 bawang dll. Ga pede masak kl lg puasa mas, soalnya ga bisa nyicip takutnya pas di makan rasanya zonk. Wkwk. Tp kl pke resep macam di atas kayaknya oke2 aja sih wlpn ga dicicip yaa
DeleteSelain bantu iris bawang juga bantu rebus air ye Mbak hehe
DeleteSejak nikah sih, aku slalu makan makanan yg dimasak di rumah. Syukurnya kedua asistenku bisa masak mas :D. Jd setidaknya ga harus tiap hari jajan ..
ReplyDeleteTapi Krn skr ini yg 1 nya sedang pulang kampung, dan 1 nya LG minta cuti sebentar, mau ga mau aku puyeng hahahaha. Tp enaknya sih Krn beberapa temen di kantor banyak yg jualan hasil masakan mereka, dan aku terbantu sih jujurnya utk masalah makan :D. Itung2 bantuin jualan temen juga. Akunya ga repot, rasa masakan juga dijamin enak, drpd aku yg masak :D. Pak suami untungnya ga terlalu rewel soal masakan yg aku pesen :)
Itu resepnya pgn bangett coba yg ikan asap tongkol di masak santan gitu. Dulu aku sering dimasakin mama ikan asap masak santan. Tp masalahnya di pasar Deket rumahku, ikan asap itu bisa dibilang ga prnh ada yg jual -_-.
Aku sampe nitip Ama temen yg orang Semarang, pas pulang kampung dulu, untuk beliin ikan asap. Di tempat dia daging ikan asap begini banyak banget . Envy deh... Itu memang lauk paling enak sih. Soalnya aroma asap nya itu bikin amis ikan ilang
Kasian ART nya Pulang, Kesempatan Mbak harusnya sambil otak-atik di dapur biar nggak tergantung mereka kalau masakin tuk kluarga Wkwk
DeleteEmang endes betul ikan cakalan asab kuah santan tu Mbak, apalagi ladanya di banyakin di jamin langsung berkeringat, pilek langsung ilang :) Klo di area q Timika banyak yg jual setiap pasar ada yg jual Alhamdullilah.
Tapi klo keseringan makan bahaya kaki bisa bengkak kolesterol hehe.
Masak sendiri meskipun capek, tapi punya kenikmatan sendiri. Selain itu juga jadi lebih heman dan keamanannya tidak diragukan lagi.
ReplyDeleteResepnya kapan-kapan di coba ahh. Nikmatnya.
Itulah Mbak kenikmatan memasak sendiri :)
DeleteSejak pandemi mmg jadi rajin masak sendiri lebih sehat n terjamin. Makasih resepnya mas jadi inspirasi buat masak di rumah.
ReplyDeleteSelamat Mencoba Mbak :)
DeleteSalut sama mas ardi, jago nih, masaknya. Seru mas kalau bisa duet memasak sama istri, masak nikmat, makan jadi lezat. Hehehehe
ReplyDeleteHehe sudah kebiasaan jadi.
Deleteresep cuminya bikin pengin eksekusi nih, enak banget keliatannya
ReplyDeleteSilahkan di coba Sob hehe :)
Deletebaru tau itu ada namanya kotokan ayam, hahah. terima kasih ya resepnya nanti mau coba ah. bener banget memamng menghemat klo masak sendri dan pasti dijamin bahan dan kebersihannya ya kak
ReplyDeleteTu masakan kampung Mbak,
DeleteMamak dulu biasa masak itu, makanya kemaren saya mencoba.
Sejak menetap di Malaysia, saya jadi lebih rajin memasak sendiri. Maklum, lidah kami sekeluarga sudah terlanjur lidah Bugis Makassar sehingga rasanya kurang nyambung dengan rasa melayu. Btw, resep cuminya muantap...
ReplyDeleteSilahkan di coba Mbak.
DeleteSaya juga seneng masakan Bugis Makasar, biasanya klo momen lebaran keluarga selalu bikin misalnya: Buras dan Coto Makasar.
saya termasuk anak yang kebiasaan suka makanan ibu. kadang rela gak makan di tempat kerja lebih memilih pulang ke rumah, karena saya tahu masakan ibu jelas lebih menyelera hiks
ReplyDeleteHehe Mantep Mbak.
DeleteYang pasti dengan masak sendiri lebih higienis dan lebih puas kalau saya hehe tapi kalau udah bosan masak ya tetap pesan ke depot juga akhirnya haha... Makasih resep-resepnya ya
ReplyDeleteNa itu Mbak,
DeleteHigienis dan puas yg sulit di temukan kalau kita beli makan di luar.
Setuju banget kalau masak sendiri itu lebih sehat, enak dan irit. Rasanya juga bisa sesuai dengan lidah kita. Apalagi makanan yang dibeli itu kurang bisa dipercaya, mulai dari minyak yang dipakai berkali-kali dan bisa menyebabkan kanker sampai kue-kue yang warnanya terlalu kinclong karena pewarna tekstil (hadehhh ...). Makasih udah bagi resepnya ya Mas Arif, kelihatannya enak-enak tuh ...
ReplyDeleteBetul Mbak.
DeleteSilahkan di coba resepnya :)
Wah keren ini mah bisa masak dan punya kesadaran untuk masak sendiri. Selain hemat pun masakan sendiri itu lebih higienis ya
ReplyDeleteHarus Mbak biar lebih irit hehe
DeleteSetuju
ReplyDeleteMasak sendiri jauh lebih hemat
Pastinya rasa sesuai selera kita
Masakan yang Mas Arif tuliskan resepnya buat saya udah sangat spesial banget, soalnya banyak bumbunya. Biasa saya masak yang mudah, simpel, cepat beres deh. Memang masak sendiri lebih menyehatkan dan kadang bisa hemat juga
ReplyDeleteBener nih. Masak sendiri memang jauh lebih hemat dan lebih sehat. Apa yang dimasak juga bisa disesuaikan dengan budget. Apa lagi di ujung bulan. Bisa banget tetap makan enak dengan uang seadanya kalau masak sendiri.
ReplyDeleteduuhh jadi lapar ini lihat cumi tinta hitam dan cakalang santannya.
ReplyDeletemasak sendiri emang lebih sehat *sehat kantong juga diri* trust me, hehehh :)
Aku sebenernya nggak hobi masak. Tapi mau gak mau ya masak karena sama sekali nggak bisa jajan. Kalau sebelum pandemi kan selang-seling. Kadang masak kadang beli di catering langganan. Tapi hikmahnya ya lebih sehat aja, jadi rajin eksplor menu baru. Btw ya resep cumi mantap jos nih.
ReplyDeleteSaya suka nih dengan bahan-bahan dari menu yang dipilihkan karena dilingkupi dengan bumbu, jadi makin asik menyantapnya
ReplyDeleteSejak nikah, aku lebih sering masak sendiri. Tapi ya sesekali beli di luar. Sekarang ini mulai jarang beli di luar.
ReplyDeleteYa Allah, baca resepnya jadi pengen cobain masak sendiri kan jadinya *dasar emak-emak. Tapi emang bener banget lho, masak sendiri selama pandemi kayak gini, aku jadi bisa saving banyak cuan. Lumayan banget kan buat jajan skincare, ehh
ReplyDeleteWah super ini.. orang laki pintar di dapur. Menu masakannya pun gak cuma nasi goreng dan sejenisnya. Setelah baca saya langsung lihat profil blog takutnya saya salah duga. Eh ternyata benar. Luar biasa🤭
ReplyDeleteKeren bangetttt, resep-resepnya belum pernah aku coba nih mas. Tengkyu ya!
ReplyDeletebetul, aku malah ajdi masaknay pinter ada keamjuan
ReplyDelete