Kurang Tidur VS Banyak Tidur Mana yang Lebih Baik?
ARDINTORO |dot| COM - Hae Sobat apa kabar hari ini? Apakah masih baik? Semoga baik-baik saja ya. Sudahkah rebahan hari ini? Ayo pasukan rebahan angkat tangan (ngacung) 😄 he he. Di masa-masa Pandemi ini hal yang paling menyenangkan adalah rebahan alias tidur, hal yang selalu berulang dan seolah menjadi siklus harian yang membuat kita nggak bisa produktif katanya.
Bayangkan Sobat. Bangun pagi lanjut Shalat Subuh, melek sedikit dan menginjak pukul 07.00 balik tidur, jam 09.00 bangun sarapan, nanti pukul 14.00 sore kembali tidur. Heeem lama-lama seperti lagunya Almarhum Mbah Surip “Bangun tidur, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, Banguuun! Tidur lagi ”, Glodak 😅.
Tapi wajar di masa Pandemi sekarang ini, kita di minta pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan (pencegahan penyebaran Covid-19) yaitu dengan #dirumah_aja serta menerapkan Social distancing dan Physical ditancing demi keamanan bersama.
(1). Apa Efeknya bila kurang Tidur?
(2). Apa Efeknya bila Tidur terlalu lama?
Dua pertanyaan di atas mungkin pernah terlintas dalam benak kita. Karena kita biasanya sebagai pelaku utama dan terkadang menjadi rutinitas sehari-hari. Seraya bertanya-tanya apakah wajar bila kita terlalu banyak tidur? Atau justru apa akibatnya bila kurang tidur? Ini yang menjadi pembahasan dalam artikel kali ini.
Waktu efektif seseorang untuk tidur itu berbeda-beda, misalnya saat masih balita akan menghabiskan hari-harinya untuk tidur. Saat beranjak di bangku sekolah waktu efektif untuk tidur adalah 8 sampai 9 jam setiap harinya. Begitupun saat menginjak dewasa atau saat sudah bekerja kita di haruskan untuk tidur malam minimal 6 sampai 8 jam.
Efek dari Kurang Tidur
Apa jadinya bila kita kurang tidur? Ternyata kurang tidur itu menyebabkan banyak sekali gangguan keseharan lo? Gangguan kesehatan akan terjadi bila kita kurang tidur atau tidur nggak nyenyak, tidur ideal bagi seseorang adalah kira-kira 6 sampai 8 jam setiap harinya.
Kurang tidur bisa menghilangkan hormon yang mengatur nafsu makan. Yang berakibat meningkatkan keinginan menyantap makanan terutama yang berlemak dan berkarbohidrat tinggi. Jika selama 2 malam Kalian tidur nggak berkualitas maka akan memicu lapar berlebih. Kondisi ini karena merangsang hormon ghrelin yaitu sebuah hormon yang merangsang nafsu makan dan mengurangi hormon leptin yaitu hormon penekan nafsu makan.
Bila keadaan ini terjadi secara terus menerus maka akan menyebabkan tubuh gendut, gemuk alias berat badan berlebih. Dalam sebuah penelitian yang di lakukan oleh Universitas Of Washington kepada 2 orang kembar identik menemukan. Mereka yang tidur 7 sampai 9 jam setiap malam, rata-rata memiliki indeks masa tubuh 24 dan 8 yang hampir 2 poin lebih rendah dari rata-rata Body Mass Index (BMI) bagi mereka yang kurang tidur.
Berdasarkan studi yang di lakukan JAMA, bagi mereka yang kurang tidur antara 6 sampai 7 jam per malam berturut-turut 3 kali, mereka lebih rentan mengalami kedinginan. Penelitian lain juga menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuah secara normal.
Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi ini sangat berbahaya bila berlangsung terus menerus, oleh sebab itu perlu kita perbaiki kualitas tidur untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Berikut ini beberapa penyakit yang akan timbul bila kita kurang tidur.
(1). Rentan terserang Diabetes (Penyakit gula)
Gula merupakan bahan bakar setiap sel pada tubuh agar kita bisa bergerak dan beraktifitas. Namun bila proses pengolahannya terganggu dapat menyebabkan efek buruk. Dalam sebuah penelitian yang di lakukan Universitas Chikacago As, mereka meneliti beberapa orang dalam enam hari, orang yang kurang tidur bisa mengembangkan resistensi terhadap insulin yaitu hormon yang membantu mengikat glukosa dari aliran darah ke dalam sel.
Yang artinya bagi mereka yang tidurnya kurang dari 6 jam per malam berturut-turut selama 6 hari akan terjadi proses metabolisme pada gula yang nggak semestinya yang menyebabkan timbulnya diabetes.
(2). Stres Meningkat
Sebuah studi yang di lakukan Universitas Chicago menemukan. Seseorang yang tidur kurang dari 7 jam sehari dapat meningkatkan produksi katisol atau hormon pemicu terjadinya stres. Bahkan bila kurang tidur terjadi pada sore dan malam hari dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah yang memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes militus.
(3). Memicu Rasa Gelisah
Seseorang yang memiliki pola tidur nggak teratur atau buruk dapat memicu kegelisahan sepanjang malam, yang akan menimbulkan reaksi tubuh menurun. Efek yang lebih berat membuat seseorang menjadi nggak bahagia, tubuhnya seperti melayang-layang dll.
(4). Tampak Lebih Tua
Orang yang kurang tidar biasanya memiliki kulit yang pucat, keriput dan wajahnya tampak lelah. Yang lebih buruk lagi kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol yang dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya kulit keriput lebih cepat sebelum waktunya.
(5). Sekujur tubuh terasa sakit
Kekurangan tidur dapat memicu sakit di beberapa bagian tubuh di antaranya sakit punggung, sakit kepala, leher terasa sakit bahkan yang lebih buruk leher nggak bisa tengok kanan maupun kiri.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD. Mengungkapkan seseorang yang di bangunkan selama 20 menit setiap jam, dan di lakukan selama 8 jam berturut-turut selama 3 hari akan menyebabkan sakit dan mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh.
Ada beberapa faktor seseorang bisa tidur lama (Oversleeping) diantaranya adalah faktor usia, aktifitas sehari-hari, kondisi kesehatan dan gaya hidup. Berikut ini beberapa dampak negatif bila tidur terlalu lama yang perlu Sobat Ketahui diantaranya:
(1). Obesitas (Kegemukan)
Seperti halnya kurang tidur kelebihan tidur juga menyebabkan obesitas. Dengan porsi tidur berlebih membuat seseorang jarang bergerak dan proses metabolisme juga lebih lambat dari biasanya yang memicu penumpukan lemak. Bila ini terus di biarkan maka akan menyebabkan obesitas atau kegemukan.(2). Daya Konsentrasi Kurang
Tidur yang terlalu lama menyebabkan otak lambat bereaksi terhadap rangsangan di sekitar yang memicu seseorang nggak bisa berkonsentrasi dengan baik dalam menghadapi segala sesuatu.(3). Sakit Punggung
Salah satu efek dari terlalu lama tidur adalah sakit punggung. Sakit punggung terjadi karena aliran darah di area punggung nggak bisa mengalir secara normal atau lancar akibat tertindih tubuh saat tidur terlalu lama, apalagi alas yang di gunakan tidur nggak layak maka akan memperburuk keadaan.(4). Sakit Kepala
Tidur terlalu lama dapat memicu sakit kepala atau migren. Itu karena zat yang ada di dalam otak yaitu serotonin yang menyebabkan kacaunya pola tidur, baik saat tidur malam maupun siang yang menyebabkan sakit kepala atau migren.(5). Kematian Dini
Beberapa penelitian yang di lakukan para ahli menunjukkan. Seseorang yang tidur lebih dari 9 Jam per malam akan mengalami peningkatan resiko kematian dini di banding mereka yang tidur antara 7 sampai 8 jam per malam. Belum di temukan keterkaitan penelitian ini, namun ada sepekulasi yang berkembang antara tidur berlebih dengan kematian dini, yaitu bila terlalu lama tidur menyebabkan sistim kerja otak berjalan rendah, di banding mereka yang tidurnya normal.Kesimpulan
Sesuatu yang di lakukan secara berlebih maupun berkurang biasanya memiliki efek negatif bagi tubuh, nggak terkecuali masalah tidur. Alangkah baiknya tidur di lakukan sesuai dengan porsi yang pas, agar berdampak positif bagi kesehatan.Untuk menghindari kurangnya tidur sebaiknya menjadwal kegiatan sehari-hari, agar porsi tidur bisa di atur sebaik mungkin yang di sesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Sebaliknya untuk menghindari tidur terlalu lama sebaiknya mempraktikkan pola tidur yang baik. Para ahli merekomendasikan pada saat tidur maupun bangun sebaiknya di jam yang sama, agar terjadwal dan nggak tidur terlalu lama.
Terakhir. Agar tercipta pola tidur yang baik sebaiknya berolahraga secara teratur, menghindari mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan ngantuk, mengurangi meminum minuman berkafein tinggi dan jangan meminum alkohol.
- Ishika Lestari. 2010. Sehat dengan Berolahraga dan Pola Makan Sehat. Jakarta: Trans Mandiri Abadi.
- https://www.sehatq.com/
- https://lifestyle.kompas.com/
- https://www.pexels.com/
34 comments for "Kurang Tidur VS Banyak Tidur Mana yang Lebih Baik?"
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.
lebih atau kurang memang ga baik ya mas, kalau saya sendiri masih kurang. tidur masih 6 jam karena jam tidur telat antara jam 11 n 12. saya masih mau atur jadwal tidur biar on time, selain itu mau nambahin tidur siang sekitar 15 menit biar makin seger,
ReplyDeletekayaknya saya memang kebanyakan makan, hihi
Hio Mas alangkah bainya tidur sesuai porsi yg pas biar berefek Positif.
DeleteHarus di pasang alaram kenceng-kenceng biar mak nyos bangunya enggak telat hehe
Kebanyakan tidur atau kekurangan tidur sebenernya gabaik sih.. Tapi karena efek COVID-19 ini saya jadinya suka tidur terus haha.
ReplyDeleteApalagi kalau siang2
Hahah sama berarti Gan ane juga maunya tidur mulu e,
DeleteDengan rebahan di rumah kita turut menyelamatkan Rakyat Indonesia Wkwkwk
aku mending kurang tidur daripada kebanyakan tidur wkwkw
ReplyDeletetapi lebih mending tidur jam normal (pas malam) daripada kebalik siang tidur malam enggak tidur
itu ngerusak banget
iya mas emang stres jadi akibatnya ya
tapi kadang kalau udah kadung keterusan ya gimana
apalagi ini waktunya jam-jam jaga kamling ya gara gara korona
alamat tidur baru subuh wkwk
Hio sih Gan saya juga gitu, klo saat-saat tertentu tidak memungkinkan tidur malam, siangnya jadi loyo enggak bisa kerja maksimal, karena bawaanya ngantuk mulu.
DeleteSama-sama berdoa aja semoga Pandemi cepat berlalu biar semua bisa berjalan normal.
Yang paling benar itu ya yg di tengah-tengah ya mas. Ga terlalu lama tidur dan ga kurang tidur juga. Saya kalau tidur siang pas libur kerja malah pusing banget.
ReplyDeleteHia Mbak Tidur dengan ukuran yg Pas bikin enak wkwk
DeleteCatatan ini menjadi noted pribadi saya. Soalnya masih berantakan jam tidurnya 😔
ReplyDeleteHarus tempel jadwal tidur berarti Mbak hehe
DeleteNgeri juga efej kebanyakan tidur yaa. Apa cuma aku selama wfh malah jadwal tidur berntakan dan jarang tidur dibanding sbkm wfh. Huhu
ReplyDeleteYa gimana maunya ngadep laptop trs, tp smga sih jam tdrku pas yaa jd nggak berlebihan dan nggak kekurangan tidur. Hhh
Harus di jadwal Mbak biar nggak sakit,
DeleteMripat kemeng ngedep layar terus hehe
yang kurang dan berlebihan itu memang ga baik ya, yg sedang2 saja eh. maksudnya secukupnya yaa
ReplyDeleteMbak Shafira bener wkwk
Deleteintinya nggak ada yang lebih baik ya dari keduanya, tidur harus cukup.
ReplyDeleteBetul Mbak
DeleteDuh ngeri juga ya, kalo kelamaan tidur bisa menyebabkan kematian dini, sereem, ya udah berarti memang segala suatu juga kalo berlebihan ga baik ya, termasuk tidur. Karena kalo mau hidup sehat, harus seimbang semianya, termasuk salahsatunya pola Istirahat
ReplyDeleteNa itu Mbak makanya harus seimbang, tidur sesuai kebutuhan.
DeleteWah serem juga ya mas efek dari kurang tidur itu. Bisa sampai membawa ke kematian dini. Dari kecil brarti harus didisiplinkan masalah jam tidur nih biar ga jadi kebiasaan kurang tidur.
ReplyDeleteBener Mbak harus di harus menjaga pola tidur, agar kesehatan aman.
DeleteMemang harus seimbang ya Mas. Enggak boleh kebanyakan atau kurang tdr. Masing masing ada efeknya. Yg saya alami, kalau kurang tdr jd pusing Dan kebanyakan tdr juga pusing, wkwkw. So, harus seimbang.
ReplyDeleteDi masa pandemi ini rasanya saya termasuk golongan yang kelebihan tidur, deh. Baca artikel di atas, jadinya agak ngeri juga. Memang, semua harus seimbang, gak boleh ada yang lebih atau kurang.
ReplyDeleteCukup memang yang terbaik ya MBak, nggak berlebih pun kekurangan. Padahal dari semalam saya juga belum tidur nih, dan iya laper teruuus. Duuuh
ReplyDeletehihihih, kurang tidur maupun kelebihan tidur ada kesamaannya yaa, sama-sama bermasalah dengan berat badan, kalau kurang tidur jadi pengen makan terus, kelebihan tidur jadi bengkak ya Kak, hihih
ReplyDeleteSerem juga ada efek kematian dini. Pernah sih denger berita yang meninggal saat tidur, tapi ini karena serangan jantung mendadak. Saya pribadi sih tipe kurang tidur, soalnya suka kebangun malam dan susah tidur lagi, kadang tanggung juga. Mau tidur, eh anakku bangun. Hehe
ReplyDeleteWoo makasih materinya ya. Bagus banget. Betul, tidur sebaiknya secukupnya yang penting berkualitas
ReplyDeleteJadwal tidurku gak tetap nih. Kalo hari ini kurang tidur, besok belum tentu bales dendam dengan tidur lebih lama. Ah.. Harus lebih terkontrol nih
ReplyDeleteMemang segala sesuatu yg berlebihan itu pasti berefek y termasuk tidur
ReplyDeleteKalau sya jujur aja sejak sma termasuk yg susahh tidur apalagi sekarang setelah jd emak2 :D
Efekny emng kadang2 pusing
Nggak dua-duanya kak hehehe aku lebih pilih jam tidur yang cukup dan tiduk yang nyenyak, bikin kulit bagus, metabolisme lancar dan pikiran jernih
ReplyDeleteSaya geng kurang tidur
ReplyDeletewah banyak efek negatifnya yah
kudu tobat saya
Bener banget, kurang tidur itu bikin stress kak. Dan aku baru tahu ternyata berlebihan dalam tidur juga berefek kurang baik ya
ReplyDeletekalau aku yang urang tidur mba dan akibatnya jadi kepala sering pusing, badan sakit semua dan mood suka tiba tiba ambyarr
ReplyDeleteBetul juga ya ulasannya jadi ngaca di diri sendiri deh ...
ReplyDeletewah memang hrs seimbang ya
ReplyDelete