2 Hari Menjadi Nelayan di Portsite (Pelabuhan Area PT Freeport Indonesia)
ARDINTORO |dot| COM - Libur semester, Natal dan Tahun baru sudah mau berakhir itu tandanya sebentar lagi masuk sekolah heeem semangat 💪. Di akhir-akhir liburan ini Alhamdullilah agenda mancing terlaksana juga, padahal kegiatan ini sudah di rencanakan dan di rancang jauh-jauh hari bahkan sebelum liburan semester tiba tapi sayangnya selalu gagal. Ada saja gangguanya dari teman-teman pada sibuk, suasana kantong lagi kering, bahkan pernah di rencanakan dengan matang, tinggal eksekusi hari H tiba-tiba BBM (Bahan bakar minyak) di SPBU lagi kosong akhirnya gatol alias gagal total, maklum untuk mancing di area ini perlu persiapan matang.
Perlengkapan yang perlu di siapkan
Beberapa perlengkapan yang perlu Sobat siapkan untuk memancing selama 2 hari 1 malam diantaranya: Alat pancing, Seperangkat perahu (Perahu, mesin, juru mudi dan juru mesin), BBM (Bahan bakar minyak), Bama (Beras, mi Istan, gula kopi, bumbu-bumbu dll), Lotion anti nyamuk (di pesisir Mimika biasanya ada agats, hewan yang lebih kecil dari nyamuk bila menghisap darah bikin alergi gatal-gatal di seluruh tubuh), Air bersih, Perlengkapan memasak, Alat Sholat, Pakaian hangat dll.
Estimasi Biaya
Biaya tertinggi jatuh pada transportasi. Karena letak kota Timika ke area memancing cukup jauh yang hanya bisa di lalui dengan armada perahu, jadi yaaa gittu? Inilah rincian perkiraan biayanya: Sewa perahu (perahu, mesin, juru mudi dan juru mesin) untuk 2 hari 1 malam sekitar Rp 2.000.000, BBM 35 liter (1 liter @ Rp 6.500 x 35 = Rp 227.500), Alat Pancing Rp 100.000, Udang untuk umpan Rp 100.000, Bama Rp 200.000, Perlangkapan lain-lain Rp 200.000 Jadi totalnya sekitar Rp 2.800.000. Lumayan menguras kantong ya ternyata 😂.
Lantas Mas Arif kemaren bayar berapa? Alhamdulillah gratis hehe 😅. Karena semua sudah di siapkan Kepala Sekolah kita guru-guru cuma ngikut, karena perahu dan mesin punya sendiri, juru mudi dan mesin suruh anak murid, BBM dan semua perlengkapan Kepala Sekolah siapkan. Jadi saya cuma bawa bama sedikit (agak malu tapi ya di empet sedikit wkwk 😄).
Mancing di Portsite
Nelayan lagi mencari Ikan |
Lokasi tujuan pertama kita mendarat di sebuah pulau nggak berpenghuni. Pulau spok namanya, untuk mencari udang tanah (udang yang berwarna hitam yang berada di lubang di area hutan magrove) untuk umpan mancing. Saya merekomendasikan bila Sobat mancing di area pesisir Kab. Mimika, Sobat harus mencoba umpan udang tanah, karena umpan ini sangat di sukai ikan.
Pak Guru Basilius lagi mencari Udang tanah |
Lewatnya Kapal Setan
Penampakan Kapal Setan |
Ketika kami mendirikan tenda kebetulan kapal ini lewat. Pada saat itu cuaca masih cerah dan saya di beritau tentang mitos itu, otomatis saya nggak percaya apa hubunganya kapal dengan cuaca buruk. Percaya pada mitos sama dengan kesirikan dalam Agama Islam, karena yang membuat baik nggak-nya cuaca hanya Allah SWT bukan karena kapal lewat atau yang lain.
Setelah beberapa saat ketika nasi sudah matang, habis merebus air dan bakar ikan, tiba-tiba angin berhembus kencang dan memorak-porandakan tenda sampai terlepas semua tali-tali. Seketika itu hujan deras di sertai ombak besar sampai-sampai perahu seperti berayun, sebagian teman guru bergumam: "Apa karena tadi kapal setan lewat, cuaca kok tiba-tiba buruk!", Entahlah??? percaya nggak percaya.
Kondisi tenda sebelum di sapu angin |
Sekitar pukul 20.00 WIT (malam) kita sampai di rumah Kepala Sekolah kampung Pomako. Saya nginap di rumah beliau karena nggak memungkinkan pulang ke kota Timika malam itu, karena jarak kampung Pomako ke kota Timika cukup jauh. Saya auto nggak berani kalau pulang sendirian, takut ada hantu kepala hitam hehe 😅.
Untuk menghangatkan badan dan menghilangkan rasa lapar kita ngopi dan makan (makan makanan yang di masak di pantai tadi yang belum sempat kita makan), bergurau dengan guru-guru sambil merencanakan ulang langkah kita. Akhirnya di putuskan besok pagi berangkat mancing lagi, semoga mancing hari kedua berjalan lancar dan nggak mengecewakan.
Mancing Hari Kedua
Persiapan berangkat Mancing hari ke 2 |
Eksekusi Mancing |
Madi Air Garam dan Foto-foto
Mandi di Laut |
Kecek 😅 |
Sebelah kiri Saya, tengah Bapak M. Fasak (Kepsek), Sebelah kanan Ibu Ana (Kepsek) |
Sesampainya di rumah langsung mandi dan keramas untuk menghilangkan sisa pasir dan air garam yang terasa lengket di badan, sambil serasa tubuh oleng. Memang saya selalu begitu dari dulu, kalau habis naik kapal atau perahu efek sampingnya jalan seperti di ayun, sesekali terasa oleng. Setelah 2 hari baru bisa menyesuaikan diri dan berjalan normal. Itulah rangkuman cerita singkat liburan kali ini hehe 😅. Semoga liburan di lain waktu bisa mancing lagi di Portsite. Terakhir jangan lupa bahagia yaaa, terimakasih.
Hasil Mencing, persiapan masak asam manis |
39 comments for "2 Hari Menjadi Nelayan di Portsite (Pelabuhan Area PT Freeport Indonesia)"
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi. Bila berkomentar nggak sesuai dengan kebijakan Blogger maka nggak di terbitkan!
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
4. Happy Blogging 🙂.
keren pengalamannya
ReplyDeleteTerimakasih Ibu Tira :)
DeleteSeru ya? Cuma biayanya lumayan menguras saku kalo pakai dana pribadi.. hehehehe
ReplyDeletehia Mbak klo geratis sih Oke :)
DeletePengalamannya luar biasa. Salam kenal Kang Ayik.
ReplyDeleteHia Mbak Susana :)
DeleteSeru juga pengalaman sama kapal Setan nya ya Pak Arif wkwk.
ReplyDeleteBtw, mana nih ikan asam manisnya?
Wkwkwk Habis Ikannya :)
DeleteWah asyik sekali sepertinya... seumur2 belum pernah punya pengalaman jalan-jalan n perualangan model ini. Keren, pak!
ReplyDeleteSekali-kali di coba Mbak biar seru =D
DeleteSenangnya bisa mancing dan berpetualang ya, pak Arif.
ReplyDeleteHia Boz ku :)
DeleteOwalah mas.. Jet lag tho critone.. Koyok ak numpak bis double decker yo mabuk.. Tapi keren pengalaman mancingnya
ReplyDeleteJet Laut Mbak, ombak besar makanya agak mabuk :)
DeleteSaya pernah 1x ikut memancing teman di tengah laut. Waktu itu saya sedang dinas ke Manado, kebetulan Capt. kita punya hobi memancing. Saya ngga mau melewatkan pengalaman ini dan ikut mereka, tapi maaf saya ga tau persiapannya. Pokoknya tinggal ikut dan bawa camilan, serunya begitu pancing bergerak saya senang melihat kondisi ini. Perasaan puas tergambarkan dan acaramancing ini sampai pagi baru kita kembali dan membakar ikan hasil tangkapan. Nikmatnya tak terkira....hehehe
ReplyDeleteHehe mantep Mbak seru bisa menikmati alam itu :)
DeleteAsyik banget bisa merasakan pengalaman seperti ini. Dulu, saya kepengen banget bisa berpetualang di alam seperti ini. Qqdarallah, gak kesampaian sampai sekarang, hehehe.
ReplyDeleteDiagendakan lah Mbak biar terlaksana hoho
Deletewahhh serunya bisa punya kesempatan ada di bumi papua, sehat selamat dan terus eksplore yaaa mas, alam indonesia memang bener-bener cantikkkk
ReplyDeleteHIa Mbak kita paptut Bershukur :)
DeleteMancing itu sangat menyenangkan, tapi saya tidak berani melakukannya karena takut tercebur. hihi. Jadi lebih suka di perahu dan menikmati pemandangan sekitar yang menakjubkan.
ReplyDeleteWkwk Kyaknya Mbak e nggak bisa berenang ya.
DeleteHalo mas Arif salam kenal, kebetulan papahku kerja di Manokwari nih, 6 bulan sekali cuti. Dan pengalaman mancing ini seru banget lho, sampe ada mitos dari kapal setan hehe
ReplyDeleteWau kerja apa mbak di sana, di Tambang kah Papahnya? kerja?
Deleteaku ingin banget bisa nyobain petualangan kayak gini, mancing bener2 di alam liar bukan di kolam pemancingan, aku tuh jjiwa petualang banget tapi selalu gak ada kesempatan buat berpetualang. tapi sekalinya ada ya selalu ikuuuut. kangen jalan2 dan nyobain hal baru.
ReplyDeleteDiagendakan Mbak biar terlaksana, apalagi dengan keluarga pasti seru hehe :)
DeleteBaca ini sama bayangin suasanany
ReplyDeleteBerasa liat acara2 petualangan dtv
Nama kapalny serem juga y pak hehe
Nanti di ganti Jadi Pocong biar lebih serem wkwk
DeleteKapal setannya nggak bisa berpapasan dimalam hari kalau gitu yak... hahaha
ReplyDeleteTar yg mancing kabur semua Mbak hehe
DeleteLiburannya seru banget, Bang. Itu perjuangan buat dapetin ikan di baskom, sungguh luar biasa.
ReplyDeleteHia Sob, prosesnya yg mengasikkan, tapi lebih mudah beli di pasar dari pada mancing hehe
DeleteMakan ikan asam manis ini nikmat banget pakai nasi hangat, eh iya pake cabe dikit jadinya asam pedas manis hehe
ReplyDeletedi tambah Teh botol So*ro minumanya, biar tambah yahuit wkwk
DeleteSeru nih acara memancingnya walau cukup menguras kantong juga ya. Untung semua biaya ditanggung pihak sekolah jadi pak guru tinggal bawa diri saja wkwk. Jadi ngakak di bagian kapal setan tapi salut dengan pendirian pak guru yang tidak percaya mitos. Benar, masalah cuaca buruk atau tidak itu semua terjadi atas kehendak Allaah. Jadi saya juga nggak percaya dengan hal-hal seperti itu. Btw hasil pancingannya lumayan juga tuh buat mengenyangkan perut.
ReplyDeleteTauhid harus tegak Mbak, Mitos terkadang bisa merusak Tauhid kalau salah sedikit pasti jatuhnya sirik!
DeleteHasilnya cukup di makan sebulah Mbak soalnya ane kurang suka ikan jadinya Awet hehe
Thank you bro, for visiting our blog, always success :)
ReplyDeleteCoba pak skali2 pergi mancing di pantai ipaya pasti dijamin memuaskan, tapi biaya cukup besar hhhhhh������
ReplyDelete#tapi krenn kawan
Wah patut di coba Kwan, Ikan banyak kah di sana...
DeleteKlo ada yg ajak bole hehe, enggak tau tempat jadi :)